"Cinta
Bukan hanya Sekedar Mengagumi"
Aku adalah gadis yang sangat
polos tidak mengerti soal cinta dan bahkan tidak ada niatan untuk mencintai
seseorang. Walaupun aku pasti pernah mengagumi seseorang hanya saja dia tidak
dapat mengutarakan kekagumannya, hanya dapat di simpan dalam dada. Apakah itu
termasuk cinta ? I don’t know what this is ?
Aku masih sekolah di bangku SMA
dengan grade 12 yang sebentar lagi akan melanjutkan pindidikan ke universitas. Dan
sampai sekarang pun aku masih tidak mengerti pasti apa itu cinta. Aku suka
kepada seseorang hanya bisa secara diam. Tidak melakukan atau tindakan
sedikitpun. Walaupun banyak pria mendekat tapi tidak selalu aku tanggapi.
Pada saat ini aku sedang menyukai
seseorang pria yang bertubuh gagah layaknya para model, pintar, anak basket
pula, wajahnya yang begitu indah, indah untuk pandang. Dia bernama ginan. Dia
selalu berpenampilan rapih serta parasmya yang selalu maskulin. Tapi entah
dengan sifat dan hati dia. Ingin rasanya mencari tau tentang segala yang dia
suka, tidak suka dan dirinya, ingin juga mendekati dan berada di samping dia
dengan perbincangan hangat yang di penuhi dengan canda tawa. Fikiran itu sangat
mustahil, mana mungkin aku bisa melakukannya dengan semudah itu.
Pada suatu hari dimana matahari
berada pada posisi yang tertinggi, mungkin dia menunjukan bahwa dialah yang
paling kuat pada saat itu. Aku bertemu dengan sahabat ku yang bernama
nurfauziah yang biasa akrab ku panggil fau. Aku bersahabatan dengan fau sudah
dari kecil sejak duduk di pangku taman kanak-kanak. Dia cantik, pipinya begitu
cabi dan tubuhnya yang kecil berisi, itulah yang di sukai para lelaki. Maka
tidak heran kalau dia sering berganti pasangan. Apapun aku punya masalah hanya
dia yang rajin mendengarkan curhatan setiap ribuan kata yang aku tuturkan dari
mulut yang begitu tipis dan kecil ini. Mungkin hanya dia yang dapat ku percaya.
Dia pun selalu memberikan masukan yang begitu cermat. Bedanya dengan cinta, dia selalu bergonta ganti pasangan.
Fau itu tidak “play girl” hanya saja dia masih mencari seseorang yang
benar-benar di tunggunya selama ini. Dia sangat paham apa itu cinta sangat beda
dengan ku.
Niat ku bertemu dengan dia. Aku
ingin cerita pria yang sedang aku kagumi dan hanya berani melihat dari
kejauhan. Mungkin ini untuk pertama kalinya aku menceritakan tentang pria yang
aku inginkan, apa boleh buat ? aku ingin rasanya mempunyai kekasih yang setiap
saat menanyakan kabar, memberikan berbagai macem perhatian, setiap pergi selalu
merasa nyaman dan terlindungi. Biasanya aku hanya menceritakan pria yang sedang
mendekati ku dan pria yang sekedar ku suka.
Ketika aku menceritakannya kepada
dia, dia pun tertawa dengan tidak teratur, yang begitu lepas dan bebas.
Perbincangan ini pun di penuhi dengan gelak tawa :
Fau : “kamu sehat nam ? baru kali
ini kamu menceritakan seorang pria. Ingin
memilikinya lagi hahaha”
Fau biasa memanggil ku “NAM”
entah engapa dia memanggil itu, mungkin biar simple.
Aku : “sehatlah lah fau, Kamu tuh
ya malah ngeledek, bukannya seneng kalo sahabatnya ingin punya pacar”
Fau : “hahaha oke oke, sekarang
kamu gimana ?”
Aku : “yaaa mau ngedeketin dia
fauuuuuuuu, tapi carainya yang aku butuhin”
Fau : “hahaha oke oke, pertama
kamu harus mencari tau no hanphone dia atau sosmed dia, kita mulai perkenlan melalui
itu dulu ya, baru jalan sama dia hahha”
Aku : “ooooh gitu ya, tapi gimana
cara dapetin no dia ya ?, ah gila kamu masa baru kenalan ngajak jalan. Nyapa
aja ga berani apalagi itu”
Fau : “minta info ke temen kamu
lah nam, hahaha its just kidding honey. Coba kamu ikutin cara aku. Kalo sudah
dapat no hanphonenya atau sosmed dia, kita ke step 2 yaitu perkenalan. Kenalan
sama dia jangan ada kata malu. Bahas saja tentang sekolahan”
Aku : “oke aku ikutin, awas aja
kalau sampe gagal yaaaaaa. Aku kira kamu beneran, tadinya padahal mau aku
ikutin cara itu hahaha. Oke oke tapi aku sedikit ga yakin deh fau.”
Fau : “yeeee ngomong aja bisa,
coba peraktekin beraniga hahaha. Kenapa ga yakin ? coba aja dulu lah nam.... “
Akhirnya aku mendapatkan pin BBM
dia dari temen aku anak osis. Aku berniat mulai menyapa dia entar malem, kalau sekarang
takut mengganggu kesibukan dia.
Malam pun sudah mendai kalau aku harus ngechat
dia, walaupun dipenuhi dengan ketidak yakinan. Aku pun ngecahat dengan “Hai”.
Jatung pun berdetar begitu hebat, begitu penuh kecemasan akan balasan chat dari
lelaki yang gagah dan maskulin. Menit demi menit berlalu tanpa beban. Setiap
saat selalu memerhatikan handphone berwarna putih tipis. Setelah kurang lebih
30 menit akhirnya hanphone berwarna putih itu berdering dengan begitu merdu,
dan mata ku tertuju pada nama ginan yang terdapat pada layar handphone
tersebut. Ketika ku buka pesan, Ginan pun membalas “Hai, maaf ini siapa ya”. Its
the bets moment first fo me. tak sadar pukul 10 pun sudah mengisyaratkan bahwa
aku harus tidur. waktupun berlalu begitu cepat ketika sedang menikatinya.
Pada keesokan harinya aku bangun lebih pagi
dari biasanya, lebih semangat ingin kesekolah. You know what I mind hehe. Hanya
ingin melihat ginan di sekolah. Entah mengapa atau ini cinta atau hanya sekedar
suka. Masih tidak tau pasti apa yang sedang aku alami. Jangan tangan alroji ku
pun sudah menunjujan pukul 6.15 bahwa aku harus berangka ke sekolah. Memang
tidak biasa, aku biasa berangkat ke sekolah pada pukul 6.30 karena rumah ku pun
tidak terlalu jauh dari sekolah.
Setiba samapai di sekolah pun aku
sengaja bersandar di depan kelas karena ingin melihat pria maskulin itu
memasuki sekolah, entah tidak terkaku lama pria yang berambut maskulin pun
memasuki halaman sekolah. Bel sekolah pun berbunyi sudah seharusnya aku masuk
ke dalam kelas.
Jam yang bersandar pada dinding
sekolah berwarna merah bulat itu pun sudah menunjukan pukul 3 bahwa itu sudah
waktunya untuk pulang. Tapi tidak dengan ku karena aku harus ke perpus untuk
mememinjam beberapa buku untuk mengerjakan tugas fisikaku. Aku pu keluar dari
perpus berniatnya sebaiknya aku membeli jus dan duduk santai di pinggir
lapangan hanya melihat senja indah untuk melepas penat oleh pelajaran sekolah.
Tidak ku sangka ternnyata ada seorang pria duduk di samping dan berbicara
“Qumala ya ?”, sontak itu memembuat ku penasaran dan ingin sekali menoleh untuk
melihat pria itu, ketika aku menolah ternyata itu ginan. Jantug pun berdetak
lebih cepat dari biasanya, seketika tidak bisa bericara sepatah katapun yang
aku rasakan senang, takut, gelisah. Dan ginan kembali berbicara “ko malah
bengong ? ketika belum kenalan secara langsung loh” sambil mengangkat tangannya
dan memberikan ke pada ku seolah mengajak untuk berjabat tangan sebagai
simbolis perkenalan. Aku pun berbicara “oh iya maaf, aku Qumala” sambil
menjulurkan tangan. Perbincangan di dunia nyata tanpa rencana sama sekali dan
di pandang oleh sunset yang di selimuti oleh awan – awan, begitu hangat pada
sore itu. Mungkin ini akan menjadi the best moment again hehehe.
Seminggupun telah berlari tanpa
lelah dan aku pun berbincang di dunia nyata maupun di dunia handphone berangsur
setiap hari. Dari matahari terbit hingga bulan muncuk menggatikan posisi matahari. Tak kusangka
seminggu pun sudah berlalu dan aku semakin nyaman dengan dia, Dan akhinya dia menyatakan cintanya pada ku, aku pun hanya
dapat mengangguk tidak dapat berbicara sepatah katapun. Akhirnya aku pun resmi
berpacaran dengan ginan.
Pulang sekolah aku ingin menemui
untuk minta ijin dengan ginan bahwa aku akan bertemu dengan fau setelah pulang
sekolah. Ketika aku memasuki kelas dia, dia sedang asik bercanda dengan temen
wanita kelasnya yang begitu seru. Sempat kesal, cemburu ya tetap positif
thinking saja mungkin memang kalo di kelas atau sama dengan temen wanitanya
ginan memang begitu.
setelah pulang sekolah aku pun
menuju tampat biasa bertemu dengan fau karena ingin memberitahu kalau aku sudah
resmi berpacaran dengan ginan mungkin dia akan terkejut. Karena kita tidak satu
kesekolah dengan fau makanya kalo mau sharing atau cerita selalu bertemu dan
hanya melalui message itu pun seminggu bisa sekali sampai dua kali. Karena ga
mau ganggu kesibuka fau.
Ketika aku menunggu fau entah
dari mana datangnya dia mengagetkan ku. Akhirnya aku memberikan informasi kalau
aku sudah resmi berpacaran dengan ginan. Fau pun terkaget, “secepat itu Qum ?”
yang terlontar dari mulut fau. Iya hanya butuh seminggu kita dekat dan tadi
pagi ginan pun nembak aku fau, ya udah aku hanya dapat mengangguk karena tidak
bisa berkata-kata sangking senangnya. Begitu penuh ke khawatiran yang terlihat
pada wajah fau, entah apa yang di khawatirkan. Tampaknya dia tidak mau memberi
tau kan pada ku, tapi yasudah lah kalo ada apa-apa fau juga akan memberi tahu
ku.
Hubungan aku sama ginan pun sudah
berjalan selama 1 bulan tapi kenapa aku ngerasa ada yang berubah ya entah akunya
atau ginannya. Rasa ini tidak seperti aku ketemu ginan, burusaha mendekati dia.
Apa karena aku hanya sekedar suka bukan cinta. tapi memang rasanya seperi itu. Entah
kenapa ngerasa bimbang. Ginan pun juga begitu beda dan berubah seketika. Kita juga
udah jarang komunikasi lagi, entah kenapa begitu saja seperti kertas yang di hembuskan
angin kesana-kesini tanpa beraturan dan hilang begitu saja.
Pada hari senin ketika pulang
sekolah ginan pun memutuskan aku, tapi tidak membuat aku kecewa atau galau
hanya biasa saja. Mungkin ini bukan cinta hanya sekedar mengagumi. Dan pada
akhirnya gua sama ginan pun tdak lagi berpaacaran. Malah seperti biasa-biasa
saja. Tapi kalau setiap ketemu sih masih saling sapa.
Dan aku pun cerita ke fau. Dan fau
ternyata memberi tau ketika pada waktu aku menceritakan ke dia bahwa aku remi
pacaran dengan jangka PDKT sesingkat itu. Fau pun curiga sama hubungan aku dan
ginan. Dia ingin memberi tau tapi takut ganggu kesenangan aku. Kata dia kalau
pada saat itu aku lagi senang jadi dia ga mau ngerusak kesenangan aku. Dan pada
akhirny benar saja apa yang difikirkan fau. Dan sekarang aku sudah mempelajari
apa itu cinta.
Cinta bukan hanya sekedar suka
dan mengagumi. Cinta itu melihat melalui hati bukan mata. Kalau kita merasakan cinta yang sesungguhnya
cinta itu begitu indah yang membuat nyaman berada di sekelilingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar