“Begitulah”
Cinta
tidak tau siapa dia, dari mana dia
berasal entah kapan datangnya yang ku tau dia hadir begitu saja. Cinta
mengajarkan melepas dan bertahan. Cinta pun mengajarkan rela berkorban demi
orang yang dia sayang. Cinta pergi datang sesuka hati. Cinta memberitau rasa
pahit dan manis yang sesungguhnya. Cinta entah apa itu arti yang susungguhnya
yang ku tahu melebihi kasih dan sayang.
Jatuh cinta sama seseorang yang jelas dia itu
wanita. Wanita ini mengajarkan ku bagaimana kita berjuang tak hanya untuk
sementara tetapi untuk selamanya hingga salah satu di antara kita di pisahkan
oleh maut. Dia bernama RAHASIA hanya tuhan yang tau, entah mengapa cinta begitu
bertahan pada satu titik yang ku alami. Mungkin sekali menyatakan cinta
terhadapnya tidak membuat ku berpaling
malah semakin giat untuk mendapatkannya. Seperti mentari yang setia menunggu
malam yang tak berujung. Tapi kataku mencintainya tidak berenti pada saat itu
saja bahkan hingga sampai saat ini dan
seterusnya.
Entah mengapa
cinta ini terlalu keras kepala. Belum tentu juga dia mencintai. Tapi jujur
sampai sekarang pun rasa itu tidak akan pernah hilang. Untuk menyerah pun tidak
ada berfikiran itu sama sekali. Bagai puingan kaca yang seudah hancur akan
selalu percaya bahwa akan kembali seperti semula. Tidak sepenuhnya percaya
bahwa akan mendapatkan wanita yang begitu manis, cantik, pintar dan berhijab
itu, itu lah dia yang hanya ku ketahui.
Diam
tak terucap, yap itulah aku. Diam kepada dunia hanya berbicara kepada sang
pencipta, yang mengatur jodoh dan takdirku. Aku selalu berharap mendapatkan
jodoh yang ku mau, mendapatkan takdir ku yang bahagia. Aku tau dia telah
mengatur segalanya dengan bahagia tapi tidak untuk di dapatkan begitu saja
melainkan penuh dengan usaha dan perjuangan. Aku percaya akan kehendak mu.
R.I.K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar